Minggu, 24 April 2016

WAH AKHIRNYA !!! Telah Terungkap Dalang di Balik Kisruh Makelar Freeport


MOHON DIBAGIKAN - Mantan Dirut Pertamina Arie Soemarno dituding sebagai salah satu tokoh di balik kisruh makelar perpanjangan kontrak kerja PT Freeport Indonesia.

Arie Soemarno diduga kuat menggerakkan Sudirman Said untuk mempublikasikan rekaman pertemuan antara Ketua DPR Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha minyak M Riza Chalid.

Mantan Anggota Komisi VII DPR yang juga politisi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon mengungkapkan bahwa kasus lobi perpanjangan kontrak kerja Freeport didesain oleh Menteri ESDM Sudirman Said.

"Sasarannya ialah pengusaha minyak Riza Chalid yang dikenal dekat dengan Hatta Radjasa," kata Effendi di DPR, Kamis (19/11/2015).

Effendi Simbolon menyebut Ketua DPR Setya Novanto hanya dijadikan 'batu lontar' dalam bisnis Freeport yang mencuat belakangan ini. "Novanto digunakan untuk menaikkan pertarungan dua kelompok yang memiliki kepentingan dalam masalah Freeport," ujarnya.

Effendi menuturkan, Sudirman mulai menyasar Riza dengan membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuain Faisal Basri dan dibubarkan beberapa waktu lalu.

"Ujug-ujug (diangkat) Faisal Basri. Hanya gunakan figur baik dan polos untuk mengeluarkan audit forensik, makanya dia sekarang bingung. Ini sudah dengan batasan dan tembakannya Riza. Rudalnya langsung menghancurkan, destroy kekuatan Riza dan berlanjut ke proses Freeport," ujar Effendi.

Selain itu, dia menyebut adanya kepentingan mantan petinggi Petral Ari Soemarno yang merupakan kakak kandung Menteri BUMN Rini Soemarno.

Mantan Dirut Pertamina Arie Soemarno

"Arie dan Riza yang pernah sama-sama di Petral pecah kongsi sehingga muncullah dua kelompok kepentingan tersebut," jelas Effendi.

Arie Soemarno, menurut Effendi telah berkecimpung di Petral pada 2004.

"Ini yang bermasalah bukan Sudirman Said, tapi Arie Soemarno. Dan ada lagi godfather-nya yang level lebih tinggi. Yang nanti Anda tahu, ini perang frontal karena misi mereka memuluskan proses perpanjangan kontrak karya dan lainnya terganjal karena tidak ada negosisasi sebelum 2019," tuturnya.

Menurut Effendi, kasus ini tidak akan muncul jika dalam pertemuan Novanto dan Presiden Maroef Sjamsuddin tidak dilakukan bersama Riza. Sebab, berulang kali Effendi menuturkan bahwa yang menjadi sasaran ialah Reza.

"Andaikan tak ada Riza di pertemuan itu, tak akan ter-blow up. Ini ibarat pesawat Malaysia tidak tahu kemana dan disinyalir ada orang dihilangkan, maka dijatuhkan. Ketika ada Novanto, momentum (untuk) blow up. Tapi sasaranya bukan Novanto," pungkas dia.


Sumber : rimanews.com/

BACA JUGA :

HIKMAH KELUARGA ISLAM

Inilah video yang membahas tentang dalang kasus freeport

Tidak ada komentar:

Posting Komentar